Menurut sebuah studi tahun 2015, sekitar 33 hingga 73 persen pasien stroke dilaporkan mengalami disfagia, kelainan yang menyebabkan kesulitan mengunyah dan menelan makanan. Disfagia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia aspirasi, dehidrasi, dan malnutrisi, dan terkadang dapat menyebabkan kematian.
Gambar Jus Ltd / Getty ImagesStroke dan Disfagia
Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak Anda terganggu atau sangat berkurang, sehingga jaringan otak kehilangan oksigen dan nutrisi. Dalam beberapa menit, sel-sel otak mulai mati. Stroke dapat memengaruhi area otak yang mengontrol otot mengunyah. Hal ini menyebabkan kesulitan menghasilkan makanan yang lunak dan cukup kecil untuk ditelan. Secara tidak langsung, hal ini menyebabkan disfagia. Inilah mengapa bagi banyak orang, senam rahang dapat secara dramatis meningkatkan kemampuan menelan. Terapi disfagia dapat membantu seseorang menjaga kualitas hidup.
Pengantar Terapi Disfagia
Terapi disfagia melibatkan berbagai latihan yang berkisar dari rahang dan bibir hingga lidah dan latihan menelan yang sebenarnya. Rahang paling penting selama mengunyah karena membantu kita memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil yang digabungkan menjadi bolus makanan tunggal.
Di sini Anda akan menemukan tiga latihan sederhana yang dapat membantu Anda mendapatkan kembali kekuatan rahang dan mengembalikan sebagian besar kemampuan menelan Anda.
Peregangan Rahang Samping
Latihan ini membantu menciptakan kembali beberapa gerakan sebenarnya yang dilakukan selama mengunyah, tetapi hanya sedikit lebih dibesar-besarkan. Cukup gerakkan rahang Anda dari satu sisi ke sisi lain sejauh mungkin ke samping. Anda seharusnya tidak merasakan sakit akibat latihan ini, tetapi Anda harus bisa merasakan peregangan otot. Tantang diri Anda dan dorong sedikit lebih jauh setiap hari. Tetapi selalu hentikan jika Anda mulai merasakan sakit, atau jika Anda mengalami kram rahang. Ulangi 5 hingga 10 kali di setiap sesi.
Buka Peregangan Rahang
Inti dari latihan ini adalah untuk meregangkan otot rahang. Percayalah bahwa Anda akan menggigit apel raksasa dan membuka mulut Anda selebar mungkin. Jangan membukanya terlalu lebar sehingga Anda mengalami kram, tetapi pastikan saat Anda membukanya, Anda merasakan otot-otot rahang benar-benar meregang. Ulangi latihan ini 5 hingga 10 kali dengan menjaga mulut Anda terbuka selama 5 hingga 10 detik setiap kali.
Lingkaran Rahang
Dengan rahang Anda, gambar lingkaran di udara. Dengan kata lain, gerakkan rahang Anda dalam gerakan melingkar mencoba membuat lingkaran terbesar. Sekali lagi, coba regangkan otot saat Anda melakukan ini. Lakukan latihan ini 5 hingga 10 kali.
Disfagia Setelah Stroke
Disfagia merupakan komplikasi potensial bagi orang yang pernah mengalami stroke. Pedoman klinis merekomendasikan skrining awal untuk disfagia setelah stroke untuk membantu mengurangi kemungkinan efek kesehatan yang berbahaya, termasuk pneumonia, malnutrisi, dehidrasi, dan komplikasi lainnya. Tabung makanan direkomendasikan untuk orang yang tidak dapat menelan dengan aman dalam waktu tujuh hari setelah mengalami stroke.