Shatavari adalah obat alami yang telah lama digunakan dalam Ayurveda, pengobatan tradisional India. Bersumber dari akarAsparagus racemosustanaman, tersedia dalam bentuk suplemen makanan, biasanya dalam bentuk pil atau bubuk. Shatavari dikatakan menawarkan berbagai manfaat kesehatan, termasuk membantu pengobatan tukak lambung.
Keuntungan sehat
Menurut praktisi Ayurveda, shatavari memiliki sifat mendinginkan dan menenangkan yang dapat membantu menenangkan dan menyeimbangkan vata dan pitta (dua dari tiga doshas). Sering digunakan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi dan pencernaan, shatavari juga dikatakan memiliki efek meremajakan dan bergizi.
Namun, hingga saat ini, hanya sedikit penelitian ilmiah yang menguji efek kesehatan shatavari. Beberapa penelitian awal pada hewan menunjukkan bahwa shatavari dapat memberikan keuntungan, meskipun lebih banyak penelitian pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini.
Diabetes
Shatavari menunjukkan harapan dalam pengobatan nefropati diabetik, sejenis kerusakan ginjal yang diduga disebabkan, sebagian, dari kontrol diabetes dan tekanan darah yang buruk.
Dalam sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan diJurnal Biologi Eksperimental Indiapada 2012, tes pada tikus mengungkapkan bahwa pengobatan dengan shatavari membantu melindungi dari perubahan abnormal pada jaringan ginjal. Selain itu, shatavari secara signifikan menurunkan kadar kolesterol dan gula darah serta mengurangi stres oksidatif.
Bisul
Beberapa penelitian awal pada hewan menunjukkan bahwa shatavari dapat membantu mengobati tukak lambung, yang merupakan luka di lapisan pelindung lambung yang terjadi ketika jaringan rusak karena efek asam lambung yang mengiritasi.
Manfaat Lainnya
Shatavari disebut-sebut sebagai pengobatan untuk masalah kesehatan tambahan ini, meskipun tidak ada cukup bukti untuk mendukung penggunaan untuk tujuan tersebut:
- Kegelisahan
- Bronkitis
- Sembelit
- Diabetes
- Diare
- Maag
- Gangguan pencernaan
- Sindrom iritasi usus
- Sindrom pramenstruasi dan gejala menopause
- Penarikan alkohol
- Pereda sakit
Selain itu, shatavari dikatakan dapat mempertajam daya ingat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan melindungi dari kanker. Suplemen ini juga dianggap bertindak sebagai afrodisiak, serta merangsang produksi ASI pada ibu menyusui.
Kemungkinan Efek Samping
Karena kurangnya penelitian, sedikit yang diketahui tentang keamanan penggunaan shatavari jangka panjang atau jangka panjang.
Karena shatavari terkait dengan asparagus, itu harus dihindari oleh individu yang alergi terhadap asparagus.
Tanaman ini telah diketahui memiliki sedikit efek diuretik, yang dapat mempengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme obat lain.
Shatavari diperkirakan mengandung fitoestrogen — kelas senyawa dengan efek mirip estrogen. Oleh karena itu, siapa pun dengan kondisi sensitif hormon (seperti kanker payudara, endometriosis, dan fibroid rahim) harus menghindari penggunaan shatavari.
Selain itu, keamanan suplemen pada wanita hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan mereka yang memiliki kondisi medis atau sedang mengonsumsi obat belum ditetapkan.
Seleksi, Persiapan, dan Penyimpanan
Tersedia secara luas untuk dibeli secara online, shatavari dapat ditemukan di beberapa toko makanan alami dan toko yang mengkhususkan diri pada suplemen makanan.
Saat mencari shatavari, Anda mungkin melihat produk berlabel ekstrak asparagus. Ingatlah bahwa shatavari dibuat dari akarAsparagus racemosus,yang berbeda dariAsparagus officinalis, jenis asparagus yang biasa dimakan sebagai sayuran.
Kebanyakan shatavari dijual dalam bentuk bubuk atau pil. Saat ini, tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis yang tepat. Anda mungkin melihat dosis yang disarankan mulai dari 500 miligram hingga 1.000 miligram.Dosis yang aman dan efektif untuk Anda mungkin bergantung pada usia, kesehatan, dan faktor lainnya.
Penting untuk diingat bahwa suplemen belum diuji keamanannya dan sebagian besar tidak diatur di Amerika Serikat. Dalam beberapa kasus, produk mungkin memberikan dosis yang berbeda dari jumlah yang ditentukan untuk setiap ramuan. Dalam kasus lain, produk mungkin terkontaminasi zat lain seperti logam.
Sementara konsumen menghadapi risiko seperti itu saat membeli suplemen makanan apa pun, mereka mungkin lebih besar dengan produk Ayurveda (terutama yang mengandung berbagai herbal).
Agar tetap aman, sebaiknya cari produk yang telah disertifikasi oleh ConsumerLabs, U.S. Pharmacopeia, atau NSF International. Organisasi-organisasi ini tidak menjamin bahwa suatu produk aman atau efektif, tetapi mereka menyediakan tingkat pengujian kualitas tertentu.