Pembersihan dan pelembab adalah komponen kunci untuk menjaga kesehatan dan keremajaan kulit. Membersihkan menghilangkan kotoran, kotoran, dan sel kulit mati, tetapi pembersih juga memiliki efek berbahaya pada kulit dengan mengeringkannya. Pelembap tidak hanya meningkatkan kadar air pada kulit, tetapi juga melindungi kulit dan mendorong proses deskuamasi (pengelupasan) teratur yang membuat kulit tampak lebih halus.
Nichola Evans / Photodisc / Getty ImagesJumlah pelembab di pasaran sangat mencengangkan dan sebagian besar mengklaim memiliki khasiat yang tidak dimiliki pelembab lain. Pada artikel ini, kami akan membahas bahan-bahan utama dalam pelembab - humektan, oklusif, emolien, dan bahan-bahan lain - dan membahas efeknya pada kulit. Bayangkan bisa membaca dan memahami label bahan pelembab. Ambil botol, toples, dan tabung pelembab Anda dan kami akan mulai.
Bahan Pelembab - Humektan
Humektan menarik air dari dermis ke epidermis, meningkatkan kadar air di epidermis. Ketika kelembapan lebih tinggi dari 70 persen, humektan juga dapat menarik air dari atmosfer ke dalam epidermis Humektan dapat dianggap sebagai ekuivalen kosmetik dari Natural Moisturizing Factor (NMF). Istilah yang dicetak tebal adalah humektan yang paling umum digunakan, dan bahan berbintang adalah yang paling efektif. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gliserin membantu mendegradasi korneodesmosom yang menyatukan sel-sel kulit. Efek akhir dari degradasi ini adalah deskuamasi yang lebih konsisten (pengelupasan lapisan luar kulit) dan pada akhirnya kulit tampak lebih halus.
Bahan Pelembab - Occlusives
Occlusives meningkatkan kadar air pada kulit dengan memperlambat penguapan air dari permukaan kulit. Bahan-bahan ini seringkali berminyak dan paling efektif jika dioleskan pada kulit yang lembap. Minyak mineral sering digunakan karena teksturnya yang disukai, tetapi tidak seefektif mencegah penguapan air seperti banyak oklusif lainnya. Lanolin mahal dan berpotensi menyebabkan iritasi. Turunan silikon (dimetikon dan siklometikon) tidak berminyak tetapi memiliki efek pelembab yang terbatas. Mereka sering ditambahkan ke minyak bumi untuk membuatnya terasa tidak terlalu "berminyak".
Bahan Pelembab - Emolien
Emolien adalah bahan yang tertinggal di stratum korneum untuk bertindak sebagai pelumas. Mereka membantu menjaga penampilan kulit yang lembut, halus, dan lentur. Emolien sering dianggap sebagai "mengisi celah-celah" antara corneocytes yang sedang dalam proses deskuamasi (pelepasan). Jenis emolien yang digunakan dalam pelembab memainkan peran kunci dalam "selip kulit", yang merupakan perasaan halus yang diberikan pada kulit setelah pengaplikasian.
Bahan Pelembab - Miscellaneous
Bahan-bahan ini terkadang ditambahkan ke pelembab untuk menciptakan efek khusus pada kulit seperti mempercantik tampilan kulit kering atau rusak. Bahan kimia yang memperlambat oksidasi dengan bereaksi dengan radikal bebas termasuk tokoferol dan asam askorbat. Asam sitrat, asam tartarat, dan EDTA tidak memiliki sifat antioksidan yang kuat tetapi meningkatkan efek antioksidan dari bahan lainnya.