Pleurodesis adalah prosedur yang terkadang dilakukan untuk meredakan efusi pleura (penumpukan cairan di antara selaput yang mengelilingi paru-paru) yang berulang karena kanker paru-paru dan kondisi lainnya.
Selama prosedur, bahan kimia ditempatkan di antara dua selaput yang melapisi paru-paru, menyebabkan selaput tersebut meninggalkan bekas luka dan menempel bersama. Bekas luka ini melenyapkan rongga pleura sehingga cairan tidak bisa lagi menumpuk di rongga tersebut. Pleurodesis dilakukan di ruang operasi dengan anestesi umum.
Secara umum, prosedur ini sangat efektif, tetapi mungkin kurang efektif jika terdapat beberapa area efusi (efusi terlokalisasi). Dalam kasus ini, prosedur lain, seperti menghilangkan pleura, mungkin diperlukan.
Pada kanker paru-paru stadium lanjut, alternatif dari pleurektomi adalah penempatan kateter antara rongga pleura dan bagian luar tubuh untuk memungkinkan seseorang mengeluarkan cairan yang menumpuk di rumah. Apa lagi yang harus Anda ketahui tentang prosedur ini?
istockphoto.com
Gambaran
Pleurodesis adalah intervensi yang dirancang untuk membuat dua lapisan lapisan paru-paru (pleura) saling menempel. Ini melenyapkan ruang antara lapisan (rongga pleura) sehingga cairan (air, darah, atau nanah) tidak bisa lagi menumpuk di antara lapisan.
Lapisan pleura bagian dalam disebut pleura visceral, dan membran pleura luar disebut pleura parietal. Biasanya, setara dengan tiga hingga empat sendok teh cairan pelumas berada di antara membran pleura parietal dan viseral.
Efusi pleura adalah akumulasi cairan berlebih. Rongga pleura terkadang dapat berisi beberapa liter ekstra (liter) cairan.
Sebelum pleurodesis direkomendasikan, dokter Anda akan mempertimbangkan apakah efusi pleura (atau pneumotoraks) kemungkinan akan kambuh lagi di masa mendatang. Jika kemungkinan penumpukan cairan hanya terjadi satu kali, thoracentesis seringkali cukup untuk menghilangkannya.
Sayangnya, efusi pleura jinak, pneumotoraks, dan terutama efusi pleura ganas sering kambuh.
Prosedur
Selama pleurodesis, bahan kimia disuntikkan di antara dua lapisan pleura melalui tabung dada. Suntikan tersebut menyebabkan peradangan yang menyebabkan jaringan parut. Jaringan parut ini menarik dan menyatukan kedua membran sehingga cairan atau udara tidak lagi terkumpul di ruang.
Prosedur ini dapat dilakukan melalui sayatan kecil (torakoskopi berbantuan video atau VATS) atau melalui chest tube.
Ada dua jenis pleurodesis, yang dapat digunakan bersamaan:
- Pleurodesis kimiawimelibatkan penyuntikan bahan kimia (paling sering bedak) di antara membran pleura untuk membuat peradangan dan jaringan parut (fibrosis).
- Pleurodesis mekanis, yang kurang umum daripada pleurodesis kimiawi, menyebabkan peradangan dan jaringan parut dengan menggosok pleura parietal secara mekanis dengan kain kasa.
Indikasi
Ada beberapa situasi di mana pleurodesis diindikasikan, yang diakibatkan oleh kondisi medis seperti kanker paru-paru, mesothelioma, fibrosis kistik, dan penyakit lainnya:
- Efusi pleura ganas: Jenis ini mengandung sel kanker, terlihat pada penderita kanker paru-paru, kanker payudara, atau metastasis lain ke paru-paru. Selain pleurodesis, thoracentesis adalah salah satu pilihan, dengan penempatan stent (kateter pleura yang menetap atau kateter pleura terowongan) untuk terus menerus mengalirkan cairan.
- Efusi pleura rekuren jinak
- Pneumotoraks persisten: Pneumotoraks adalah paru-paru yang roboh. Dapat diobati dengan chest tube. Jika pneumotoraks berlanjut (kebocoran udara terus-menerus), atau hilang dan kemudian kambuh, perawatan lebih lanjut (seperti pleurodesis) untuk mengatasi pneumotoraks atau mencegah kekambuhan diperlukan.
- Pneumotoraks berulang
Sebelum pleurodesis dipertimbangkan, dokter Anda akan mempertimbangkan beberapa hal. Yang terpenting, mengeluarkan cairan pleura diharapkan dapat memperbaiki gejala Anda (seperti penurunan sesak napas).
Selain itu, beberapa dokter merekomendasikan prosedur ini hanya jika harapan hidup lebih dari satu bulan.
Efusi pleura yang tidak menimbulkan gejala (seperti nyeri dada atau sesak napas) pada penderita kanker biasanya dibiarkan begitu saja.
Di sisi lain, pneumotoraks spontan dapat terjadi pada orang yang masih muda dan sehat. Dalam kasus ini, prosedur dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pneumotoraks lain di masa mendatang.
Bagi mereka yang mengalami efusi pleura karena kondisi minor, atau memiliki pneumotoraks berulang (sering dikaitkan dengan faktor keturunan), pleurodesis dapat membantu mencegah terjadinya efusi atau pneumotoraks berulang.
Komplikasi
Secara umum, prosedur pleurodesis dapat ditoleransi dengan baik. Untuk persentase orang tertentu, prosedur ini tidak akan efektif dan perawatan lebih lanjut dengan kateter yang menetap untuk mengalirkan cairan, atau pleurektomi (pengangkatan pleura) akan diperlukan.
Kekhawatiran lain, bagi orang-orang yang mungkin menjalani transplantasi paru-paru di masa depan, adalah riwayat pleurodesis dapat mempersulit pembedahan.