Jika Anda adalah orang tua dari anak dengan gangguan spektrum autisme (GSA), kemungkinan besar Anda mendapat informasi lengkap tentang gejala dan implikasinya. Namun, orang lain dalam kehidupan anak Anda — kerabat, teman, dan guru — mungkin tidak tahu banyak tentang ASD dan karena itu mungkin membuat asumsi.
Bisa membuat frustasi ketika orang memiliki kesalahpahaman, menghakimi, atau menawarkan nasihat yang tidak diminta. Berikut adalah beberapa hal penting tentang autisme untuk dibagikan dengan orang lain dan untuk menjernihkan kesalahpahaman.
Tidak Semua Orang Dengan Autisme Itu Sama
Koleksi Charly Franklin / Pilihan Fotografer / Getty Images
Autisme disebut gangguan spektrum justru karena ditandai oleh berbagai gejala dan kemampuan. Orang dengan autisme bisa jadi berfungsi tinggi, berfungsi rendah, atau di antara keduanya. Mereka bisa sangat cerdas dan verbal, atau tertantang secara kognitif dan nonverbal.
Gejala umum yang paling signifikan di antara orang dengan ASD adalah kesulitan dengan komunikasi sosial, seperti melakukan kontak mata, percakapan, atau memahami perspektif orang lain.
Diagnosis yang Disalahpahami
Salah satu alasan kebingungan tentang apa artinya memiliki ASD adalah istilah diagnostik telah berubah seiring waktu. Sebelum 2013, ketika edisi kelima dari Manual Diagnostik dan Statistik untuk Gangguan Mental (DSM-5) keluar, diagnosis sindrom Asperger menunjukkan autisme yang berfungsi tinggi, sementara "autisme" menunjukkan gangguan yang lebih parah. Pada 2013, Asperger sudah tidak ada lagi, dan semua orang dengan spektrum autisme menerima diagnosis ASD yang sama.
Tidak Ada Obat untuk Autisme
Tidak ada obat yang diketahui untuk autisme, juga tidak ada orang yang "mengatasinya". Autisme adalah diagnosis seumur hidup.
Intervensi dini yang intensif dapat mengurangi gejala ASD, dan ada banyak perawatan efektif yang mengatasi gejala sensorik, perilaku, perkembangan, dan medis ASD. Tergantung pada anak, perawatan tertentu akan lebih berhasil daripada yang lain. Orang dengan autisme juga dapat mempelajari keterampilan koping untuk membantu mereka mengatasi kesulitan dan bahkan membangun kekuatan unik mereka.
Tidak Ada Penyebab Autisme yang Diketahui
Tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan autisme. Peneliti percaya itu mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Komplikasi kehamilan dan usia orang tua juga dapat meningkatkan risiko.
Gagasan bahwa vaksin atau "orangtua yang buruk" menyebabkan autisme telah banyak dibantah oleh komunitas medis.
Tidak Ada Sekolah "Terbaik" untuk Semua Anak Autisme
Anda mungkin pernah mendengar tentang "sekolah autisme" yang luar biasa, atau membaca tentang seorang anak yang berprestasi luar biasa dalam jenis ruang kelas tertentu. Meskipun tempat tertentu mungkin cocok untuk anak tertentu, setiap anak dengan ASD memiliki kebutuhan yang unik. Keputusan tentang jenis pendidikan terbaik untuk anak autis umumnya dibuat bersama oleh orang tua, guru, administrator, dan terapis yang mengenal anak tersebut dengan baik.
Penderita Autisme Memiliki Perasaan dan Emosi
Penyandang autisme mampu merasakan dan mengungkapkan cinta, meskipun beberapa melakukannya dengan cara yang istimewa. Sebagian besar juga mampu memiliki hubungan dekat, termasuk hubungan romantis.
Seseorang dengan ASD mungkin membutuhkan bantuan untuk mengembangkan empati karena mereka mungkin tidak dapat menafsirkan apa yang orang lain rasakan berdasarkan bahasa tubuh mereka. Mata yang tertunduk atau berpaling, misalnya, tidak selalu menandakan "kesedihan" atau "kemarahan" kepada seorang penyandang autisme. Namun, jika seseorang menjelaskan bahwa orang lain merasa sedih atau terluka, pengidap ASD dapat merespons dengan empati yang sebenarnya.
Bagaimana Autisme Dapat Mempengaruhi Simpati dan Empati
Keluarga Berurusan Dengan Autisme Butuh Bantuan dan Dukungan
Mungkin sulit untuk meminta dukungan orang lain, terutama jika mereka salah memahami sifat autisme. Oleh karena itu, salah satu hal terpenting yang ingin disampaikan kepada keluarga dan teman adalah bahwa memiliki anak autis itu sulit.
Bahkan autisme yang sangat parah dapat menjadi tantangan — bagi orang yang didiagnosis dengan autisme serta keluarganya. Untuk keluarga yang terkena autisme parah, kehidupan sehari-hari bisa sangat melelahkan. Jika Anda merasa stres, Anda memerlukan semua bantuan tidak menghakimi yang bisa Anda peroleh dari teman, keluarga besar, dan penyedia layanan.