Kekurangan vitamin D adalah masalah umum di seluruh dunia yang dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan, termasuk hipertensi, gangguan tidur, penyakit autoimun, peradangan kronis, dan migrain. Namun, penelitian yang muncul menunjukkan bahwa orang dengan migrain yang mengonsumsi suplemen vitamin D dapat mengurangi frekuensi migrainnya — temuan yang mengesankan dan menggembirakan.
Gerard Puigmal / Getty Images
Vitamin D dan Otak
Vitamin D sering disebut "vitamin sinar matahari" karena diproduksi di kulit saat terkena sinar matahari. Setelah disintesis di kulit, ia bergerak melalui sistem limfatik ke hati dan ginjal, di mana ia diubah menjadi hormon aktif. Hormon ini kemudian beredar melalui aliran darah dan berikatan dengan reseptor vitamin D di otak.
Para ahli percaya bahwa dengan mengikat reseptor ini, hormon vitamin D dapat mengatur pelepasan neurotransmiter, seperti serotonin, melatonin, dan dopamin. Dan karena vitamin D memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat, vitamin ini membantu melindungi otak dari stres oksidatif — sesuatu yang terkait erat dengan peningkatan risiko migrain.
Yang Kami Ketahui Sejauh Ini
Menurut National Headache Institute, salah satu gejala kekurangan vitamin D yang paling umum adalah sakit kepala. Meski begitu, hubungan yang tepat antara vitamin D dan berbagai subtipe sakit kepala primer — termasuk migrain dan sakit kepala karena tegang — masih belum jelas. Ada beberapa teori yang memberikan petunjuk bagus.
Meningkatkan Serotonin
Hubungan antara migrain dan serotonin terjalin dengan baik, dan beberapa obat antidepresan yang meningkatkan kadar serotonin bahkan diresepkan untuk pasien guna mencegah migrain. Selain itu, hormon vitamin D diyakini memainkan peran berbeda dalam fungsi dan pelepasan serotonin. Ini mengarahkan para peneliti untuk menyarankan bahwa suplementasi vitamin D dapat mengurangi sakit kepala migrain, terutama pada mereka yang kekurangan vitamin D.
Mengurangi Stres Oksidatif
Singkatnya, stres oksidatif adalah ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Orang yang mengalami migrain kronis mungkin memiliki tingkat stres oksidatif yang sangat tinggi di antara serangan migrain, dan sebagian besar pemicu migrain dapat semakin meningkatkan level tersebut. Vitamin D dikenal untuk mengurangi stres oksidatif dan karena itu dapat membantu mencegah migrain dan mengurangi kepekaan terhadap pemicu migrain.
Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan kadar vitamin D dalam darah yang lebih tinggi secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami sakit kepala migrain dibandingkan dengan orang dengan kadar vitamin D yang kurang.
Membangun Kekebalan
Orang yang tinggal di dataran tinggi dengan suhu lebih dingin dan lebih banyak awan memiliki risiko lebih tinggi mengalami defisiensi vitamin D. Semakin dingin cuaca, semakin kecil kemungkinan orang menghabiskan waktu di bawah sinar matahari. Akibatnya, mereka mungkin juga lebih rentan terkena kondisi kesehatan tertentu, seperti sakit kepala musiman. Untuk orang yang tinggal di dataran tinggi, suplementasi vitamin D mungkin sangat bermanfaat.
Efektivitas
Meningkatkan kadar vitamin D dalam darah dapat membantu mencegah migrain. Dua penelitian, secara khusus, menunjukkan hubungan yang sangat awal namun menjanjikan antara vitamin D dan migrain.
Suplemen Vitamin D3
Dalam studi 2019 yang diterbitkan diRiset dan Opini Medis Terkini,48 peserta dengan migrain secara acak menerima suplemen vitamin D3 harian atau pil plasebo. Selama masa studi 24 minggu, para peserta menggunakan buku harian untuk mencatat gejala migrain mereka.
Ketika membandingkan buku harian migrain di akhir penelitian, peneliti menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi suplemen vitamin D3 mengalami penurunan frekuensi migrain yang signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Terlebih lagi, selama 12 minggu pertama pengobatan, kadar vitamin D dalam darah meningkat secara signifikan pada kelompok yang mengonsumsi vitamin D3. Ini mendukung teori bahwa vitamin D adalah faktor utama yang menyebabkan penurunan jumlah migrain pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok plasebo.
Vitamin D3 Plus Statin
Dalam studi lain yang diterbitkan diSejarah Neurologi,57 penderita migrain dewasa ditugaskan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D3 dua kali sehari bersama dengan obat penurun kolesterol yang disebut Zocor (simvastatin), atau dua pil plasebo dua kali sehari.
Penelitian telah menemukan bahwa obat penurun kolesterol tertentu seperti simvastatin dapat melindungi dari kekurangan vitamin D dengan membantu meningkatkan kadar vitamin D.
Jika dibandingkan dengan kelompok plasebo, peserta yang mengonsumsi suplemen vitamin D dan simvastatin mengalami penurunan jumlah hari migrain yang lebih besar selama masa studi 24 minggu.
Lebih khusus lagi, hampir sepertiga dari peserta yang memakai suplemen vitamin D dan simvastatin mengalami penurunan 50% dalam jumlah hari migrain mereka pada akhir penelitian selama 24 minggu.
Haruskah Anda Mengonsumsi Vitamin D?
Jika Anda memang mengalami migrain, masuk akal untuk mempertimbangkan untuk memeriksakan kadar vitamin D Anda pada janji dokter Anda berikutnya. Karena itu, pastikan untuk memeriksa dengan perusahaan asuransi Anda terlebih dahulu untuk melihat apakah tes tersebut akan ditanggung, karena biaya yang dikeluarkan sendiri bisa mahal.
Dosis
Berdasarkan tingkat vitamin D individu Anda, di mana Anda tinggal, dan waktu dalam setahun, dokter Anda akan menghitung dosis vitamin D Anda.
Perlu diingat, tidak ada pedoman standar yang menyatakan apa yang seharusnya menjadi tingkat vitamin D "target" bagi penderita migrain.
Untuk populasi umum, Institute of Medicine (IOM) melaporkan bahwa tingkat yang sama dengan atau di atas 20 nanogram per mililiter (ng / ml) sudah "cukup", sementara sumber lain, seperti Endocrine Society, merekomendasikan tingkat vitamin D target 30 ng / mL atau lebih tinggi.
Toksisitas
Seperti halnya obat atau suplemen apa pun, penting untuk mengonsumsi vitamin D hanya di bawah bimbingan profesional perawatan kesehatan. Meskipun tidak umum, suplementasi vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan dan menyebabkan berbagai gejala, seperti:
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
- Buang air kecil berlebihan
- Aritmia jantung
- Batu ginjal
- Kelelahan
- Sembelit
Sebuah Kata Dari Sangat Baik
Gagasan bahwa suplemen vitamin D dapat membantu menangkis migrain Anda memang berita yang sangat menggembirakan. Suplemen vitamin D tersedia tanpa resep dan umumnya tidak mahal dan dapat ditoleransi dengan baik. Meski demikian, hubungan antara vitamin D dan migrain membutuhkan penyelidikan lebih lanjut dengan penelitian yang lebih besar untuk memastikan temuan ini bertahan.