Tingkat kesadaran (LOC) adalah istilah medis untuk mengidentifikasi seberapa terjaga, waspada, dan sadar akan lingkungan sekitar seseorang, juga menggambarkan sejauh mana seseorang dapat menanggapi upaya standar untuk mendapatkan perhatiannya.
Istilah medis yang konsisten menggambarkan tingkat kesadaran seseorang membantu dalam komunikasi antara penyedia perawatan, terutama ketika tingkat kesadaran berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Ada berbagai kondisi medis dan obat-obatan yang berkontribusi pada tingkat kesadaran seseorang. Kadang-kadang gangguan kesadaran dapat dibalik, sementara di lain waktu tidak.
Caiaimage / Sam Edwards OJO + / Getty ImagesTingkat Kesadaran Normal
Menurut definisi medis, tingkat kesadaran normal berarti seseorang terjaga atau dapat segera dibangunkan dari tidur normal. Persyaratan termasuk:
- Kesadaran mengidentifikasi keadaan di mana pasien terjaga, sadar, waspada, dan responsif terhadap rangsangan.
- Ketidaksadaran mengidentifikasi keadaan di mana pasien mengalami defisit dalam kesadaran dan daya tanggap terhadap rangsangan (sentuhan, cahaya, suara). Seseorang yang sedang tidur tidak akan dianggap tidak sadarkan diri, namun jika terbangun akan menghasilkan kesadaran yang normal.
Di antara dua ekstrem ini, ada beberapa tingkat kesadaran yang berubah, mulai dari kebingungan hingga koma, masing-masing dengan definisinya sendiri.
Tingkat Kesadaran yang Berubah (ALOC)
Tingkat kesadaran yang berubah atau tidak normal menggambarkan keadaan di mana seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif atau tidak dapat dengan mudah terbangun. Sebagian besar kondisi medis memengaruhi otak dan merusak kesadaran ketika menjadi serius atau mengancam jiwa, dan keadaan kesadaran yang berubah biasanya menandakan masalah medis yang serius.
Seringkali, tingkat kesadaran yang berubah dapat memburuk dengan cepat dari satu tahap ke tahap berikutnya, sehingga membutuhkan diagnosis yang tepat waktu dan perawatan yang tepat.
Kebingungan
Kebingungan menggambarkan disorientasi yang membuatnya sulit untuk bernalar, memberikan riwayat medis, atau berpartisipasi dalam pemeriksaan medis. Penyebabnya termasuk kurang tidur, demam, obat-obatan, keracunan alkohol, penggunaan narkoba, dan keadaan postictal (pulih dari kejang).
Igauan
Delirium adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan kebingungan akut. Ini ditandai dengan gangguan kognisi.
Secara khusus, perhatian, perubahan siklus tidur-bangun, hiperaktif (agitasi), atau hipoaktivitas (apatis), gangguan persepsi seperti halusinasi (melihat hal-hal yang tidak ada) atau delusi (keyakinan salah), serta ketidakstabilan detak jantung dan tekanan darah dapat terlihat di delirium.
Penyebabnya dapat mencakup penarikan alkohol, narkoba, obat-obatan, penyakit, kegagalan organ, dan infeksi parah.
Kelesuan dan Kelesuan
Kelesuan dan mengantuk menggambarkan rasa kantuk yang parah, kelesuan, dan apatis yang disertai dengan penurunan kewaspadaan. Seorang pasien lesu sering membutuhkan sentuhan lembut atau rangsangan verbal untuk memulai respons. Penyebabnya bisa termasuk penyakit parah atau infeksi, narkoba, dan kegagalan organ.
Obtundasi
Obtundasi adalah penurunan kewaspadaan dengan respons lambat terhadap rangsangan, membutuhkan rangsangan berulang untuk mempertahankan perhatian, serta mengalami periode tidur yang lama, dan kantuk di antara periode-periode ini. Penyebabnya bisa termasuk keracunan, stroke, edema otak (pembengkakan), sepsis (infeksi darah), dan kegagalan organ lanjut.
Bodoh
Stupor adalah tingkat gangguan kesadaran di mana seseorang hanya merespons secara minimal terhadap rangsangan yang kuat, seperti mencubit jari kaki atau menyinari mata. Penyebabnya bisa berupa stroke, overdosis obat, kekurangan oksigen, edema otak, dan infark miokard (serangan jantung).
Koma
Koma adalah keadaan tidak responsif, bahkan terhadap rangsangan. Seseorang yang koma mungkin tidak memiliki refleks muntah (tersedak sebagai respons terhadap penekan lidah yang ditempatkan di belakang tenggorokan) atau respons pupil (pupil biasanya mengerut sebagai respons terhadap cahaya).
Ini disebabkan oleh fungsi otak yang sangat berkurang, biasanya karena kehilangan darah yang parah, kegagalan organ, atau kerusakan otak.
Penyebab kondisi kesadaran yang berubah ini mungkin tumpang tindih. Misalnya, tahap awal edema otak atau kegagalan organ dapat menyebabkan kebingungan, tetapi dapat berkembang pesat melalui tahap kelesuan, obtundasi, pingsan, dan koma.
Klasifikasi Koma
Keadaan koma dan pingsan juga dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan atau klasifikasi yang lebih memperjelas derajat ketidakresponsifan seseorang. Beberapa sistem telah dikembangkan untuk membakukan klasifikasi ini, yang meningkatkan komunikasi antar penyedia layanan kesehatan dan juga membantu dalam penelitian.
Sistem klasifikasi yang paling umum digunakan adalah Skala Koma Grady dan Skala Koma Glasgow:
- Skala Koma Grady memberi peringkat koma dalam tingkatan dari I hingga V. Nilai ditentukan berdasarkan keadaan kesadaran dan respons seseorang terhadap rangsangan, seperti respons terhadap nama orang yang dipanggil, nyeri ringan, dan nyeri yang dalam. Grade I menunjukkan kebingungan, sedangkan V menunjukkan tidak ada respons terhadap rangsangan (koma).
- Glasgow Coma Scale menggunakan skor untuk mengidentifikasi tingkat kesadaran, dari 1 hingga 15, dengan 15 merupakan keadaan kesadaran normal. Skala ini memperhitungkan respons verbal, motorik, dan mata terhadap rangsangan dalam menentukan skor keseluruhan.
Sebuah Kata Dari Sangat Baik
Ada juga istilah psikologis yang digunakan untuk menggambarkan kesadaran (sadar penuh akan niat seseorang), berbeda dengan alam bawah sadar (sering kali menggambarkan niat yang lebih dalam), dan prasadar (terkait dengan memori).
Ada juga beberapa teori dan definisi kesadaran yang menjelaskan tahapan tidur, tingkat kesadaran diri, dan hubungan antara manusia dan materi. Meskipun semua definisi ini benar-benar valid, mereka tidak digunakan untuk mendefinisikan keadaan kesadaran medis.