Latensi tidur, juga dikenal sebagai sleep onset latency atau SOL, adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tertidur setelah lampu dimatikan. Idealnya, perlu beberapa saat untuk tertidur setelah lampu dimatikan, tetapi tidak terlalu lama.
Waktu yang dibutuhkan seseorang untuk tertidur setelah lampu dimatikan berhubungan langsung dengan efisiensi tidur dan hutang tidur. Periode latensi tidur yang ideal juga menjadi dasar untuk tidur malam yang nyenyak.
Gambar Tetra / Getty ImagesHubungan Latensi Tidur dengan Efisiensi Tidur
Latensi tidur berhubungan langsung dengan efisiensi tidur. Jika seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur pada malam hari untuk benar-benar tidur, maka mereka dianggap efisien dalam tidur. Namun, jika seseorang menghabiskan banyak waktu mereka di tempat tidur bukan untuk benar-benar tidur, tetapi mencoba untuk tidur, maka itu tidak dianggap sebagai tidur yang efisien.
Efisiensi tidur 85 persen dianggap normal, sedangkan efisiensi tidur di atas 90 persen dianggap sangat baik. Efisiensi tidur yang lebih rendah dari 85 persen dianggap buruk.
Latensi tidur berhubungan langsung dengan efisiensi tidur, karena jika seseorang dapat tertidur dengan cepat, mereka cenderung memiliki tidur yang efisien. Jika seseorang memiliki latensi tidur yang ideal, mereka juga cenderung memiliki efisiensi tidur yang baik, karena keduanya berjalan seiring.
Latensi Tidur dan Siklus Tidur
Latensi tidur yang ideal meletakkan dasar untuk tidur malam yang nyenyak, yang terjadi dalam dua kondisi dasar sepanjang malam. Dua tahap tidur yang terjadi sepanjang malam adalah tidur gerakan mata cepat (REM) dan tidur gerakan mata non-cepat (NREM).
Tidur REM adalah bentuk tidur yang lebih dalam daripada kebanyakan tidur NREM; namun, kedua kondisi tidur tersebut secara langsung dipengaruhi oleh latensi tidur. Jika seseorang memiliki latensi tidur yang baik dan mampu tertidur dalam waktu yang wajar, mereka akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk maju melalui tahapan tidur dengan nyaman dan, pada gilirannya, menikmati tidur nyenyak.
Dampak Hutang Tidur pada Latensi Tidur
Latensi tidur juga berhubungan langsung dengan hutang tidur, yang merupakan efek keseluruhan dari kurang tidur. Hutang tidur dapat menumpuk dari waktu ke waktu dan, pada gilirannya, menyebabkan kelelahan mental dan fisik.
Hutang tidur berdampak langsung pada latensi tidur, karena mereka yang sangat lelah atau memiliki banyak hutang tidur kemungkinan akan tertidur lebih cepat daripada seseorang yang lebih baik istirahat dan tidak memiliki hutang tidur.
Ada banyak faktor yang menentukan latensi tidur seseorang, dan hutang tidur secara keseluruhan sangatlah besar. Tertidur segera setelah berbaring sering kali merupakan tanda hutang tidur dan, oleh karena itu, merupakan tanda bahwa Anda harus mencoba untuk tidur lebih banyak setiap malam.