Berkomunikasi dengan seseorang yang menderita penyakit Alzheimer atau demensia lain terkadang menjadi sebuah tantangan. Itu karena salah satu ciri khas gejala demensia, bersama dengan kehilangan ingatan, adalah kesulitan mengungkapkan gagasan (seperti dalam masalah pencarian kata) atau dalam memahaminya (sering disebut komunikasi reseptif).
Berikut beberapa tip sukses saat berbicara dengan seseorang yang hidup dengan demensia.
Gambar Pahlawan DigitalVision / Getty ImagesJangan Melemahkan Orang itu
Jangan merendahkan atau memperlakukan mereka seperti bayi. Ini kadang-kadang disebut "elderspeak" dan harus dihentikan.
Pernahkah Anda mengamati bagaimana orang berbicara dengan bayi? Mereka mungkin menggunakan nada tinggi dan mendekati wajah bayi. Meskipun cocok untuk bayi, namun tidak cocok untuk berkomunikasi dengan orang dewasa. Terlepas dari seberapa banyak penderita demensia bisa atau tidak bisa mengerti, perlakukan mereka dengan hormat dan gunakan nada suara yang hormat.
Gunakan Nama dan Judul Pilihan Mereka
Pelajari nama yang disukai orang tersebut dan gunakan. Berhati-hatilah saat menggunakan "madu", "sayang", atau istilah serupa. Anda mungkin bersungguh-sungguh dalam kasih sayang, tetapi itu juga bisa dianggap merendahkan atau merendahkan.
Gunakan Sentuhan Lembut
Meskipun beberapa orang mungkin bersikap defensif jika Anda memecahkan gelembung ruang pribadi di sekitar mereka, banyak yang menghargai sentuhan lembut. Penting untuk mengetahui bagaimana seseorang menanggapi sentuhan fisik. Anda mungkin ingin memberi tepukan kecil di pundaknya atau memegang tangannya saat Anda berbicara dengannya. Sentuhan pribadi itu penting dan bisa menjadi cara efektif untuk mengomunikasikan bahwa Anda peduli.
Jangan Hanya Berbicara dengan Keras
Tidak setiap penderita demensia memiliki gangguan pendengaran, dan menggunakan nada keras dapat membuat mereka merasa seperti Anda sedang membentaknya. Gunakan nada suara yang jelas dan normal untuk memulai percakapan dengan seseorang.
Jika orang tersebut tidak merespons atau Anda menyadari bahwa dia memiliki masalah pendengaran, Anda dapat meningkatkan volume suara Anda. Berbicara dengan nada yang sedikit lebih rendah juga dapat membantu jika seseorang memiliki masalah pendengaran.
Jangan Gunakan Bahasa Gaul atau Bentuk Pidato
Seiring perkembangan demensia, seseorang akan semakin sulit memahami apa yang ingin Anda sampaikan kepada mereka. Misalnya, memberi tahu orang tersayang yang mengidap penyakit Alzheimer bahwa "tidak ada gunanya menangisi susu yang tumpah" dapat membuatnya mencari tahu di mana ASI telah tumpah, alih-alih menghiburnya atau mendorongnya untuk tidak fokus pada masalah masa lalu.
Faktanya, tes interpretasi pepatah yang meminta peserta tes untuk menginterpretasikan ide-ide abstrak seperti referensi susu tumpah di atas, merupakan salah satu cara untuk menyaring gejala demensia.
Jangan Abaikan Orangnya
Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan pada individu tersebut terlebih dahulu untuk memberinya kesempatan untuk menanggapi sebelum meminta jawaban kepada keluarganya. Selain itu, jangan membicarakan orang itu seolah-olah dia tidak ada di sana. Mereka mungkin mengerti lebih dari yang Anda berikan kepada mereka, jadi sampaikan rasa hormat Anda dengan menyapa mereka secara langsung.
Posisikan Diri Anda pada Level Mereka
Daripada berdiri tegak dan melihat ke bawah ke seseorang yang mungkin sedang duduk, membungkuklah agar berada pada level yang sama dengan mereka. Ini mungkin membuat Anda kurang nyaman secara fisik, tetapi ini akan memfasilitasi percakapan yang lebih nyaman dan saling menghormati.
Hindari Menginterogasi
Batasi pertanyaan Anda hanya pada beberapa pertanyaan. Tujuan Anda adalah untuk mendorong dan memberikan dorongan selama kunjungan Anda, bukan untuk melontarkan pertanyaan tanpa akhir kepada mereka yang mungkin sulit untuk dijawab.
Tersenyumlah dan Lakukan Kontak Mata
Pada demensia, senyuman yang tulus dapat mengurangi kemungkinan perilaku yang menantang karena orang tersebut mungkin merasa diyakinkan oleh komunikasi non-verbal Anda.Senyuman hangat dan kontak mata Anda menunjukkan bahwa Anda senang bersama mereka dan merupakan dua faktor terpenting dalam berkomunikasi dengan siapa pun.
Sebuah Kata Dari Sangat Baik
Menanamkan komunikasi Anda dengan rasa hormat dan kehangatan yang tulus akan meningkatkan kemungkinan sukses, baik orang yang Anda ajak bicara menderita demensia atau tidak. Demi mereka, hindari kencing hewan peliharaan saat menghabiskan waktu dengan seseorang yang hidup dengan Alzheimer.