Confabulation adalah distorsi memori di mana informasi palsu diungkapkan oleh seseorang kepada orang lain. Kunci untuk memahami confabulation adalah kesadaran bahwa orang tersebut tidak sengaja tidak jujur, melainkan mencoba berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
10'000 Jam / Getty ImagesPerundingan pada Demensia dan Kondisi Lain
Confabulation paling umum terjadi pada orang yang memiliki sindrom Korsakoff (sejenis demensia yang sering dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol), tetapi juga telah diamati pada kasus penyakit Alzheimer dan demensia frontotemporal. Confabulation juga dapat berkembang pada orang dengan kondisi lain, termasuk aneurisma pecah, ensefalitis, cedera kepala, perdarahan subarachnoid, atau skizofrenia.
Penyebab
Teori bervariasi, tetapi beberapa penelitian menunjukkan dua penjelasan tentang mengapa konfabulasi dapat terjadi:
- Informasi tidak dikodekan dengan cukup baik ke dalam otak. Misalnya, mungkin ada beberapa gangguan saat informasi diproses yang mencegahnya untuk dimasukkan dengan benar atau sepenuhnya ke dalam memori otak.
- Informasi yang terlalu banyak dipelajari mungkin dominan. Misalnya, kebiasaan hidup yang khas, fakta terkenal atau cerita menarik mungkin muncul ke garis depan dalam pikiran orang tersebut, mendorong fakta spesifik dan menyebabkan orang tersebut default pada ketidakakuratan daripada kebenaran.
Salah satu alasan mengapa pengkodean dan ingatan terganggu pada Alzheimer adalah karena hipokampus — area otak yang berhubungan dengan ingatan dan pengkodean — cenderung menjadi salah satu struktur awal di otak yang secara khusus dipengaruhi oleh penyakit Alzheimer.
Penelitian tambahan menunjukkan bahwa orang dengan demensia yang mengalami delusi dan agresi lebih cenderung melakukan confabulasi.
Perbedaan Antara Confabulation dan Bohong
Anggota keluarga penderita demensia yang sering mengobrol sering menjadi frustrasi dan mungkin merasa bahwa orang yang mereka cintai sengaja tidak jujur dan menipu mereka. Penting untuk dipahami bahwa confabulation, meskipun tidak akurat, bukanlah pilihan yang disengaja, melainkan efek demensia yang tidak disengaja, sedangkan berbohong melibatkan membuat pilihan yang disengaja untuk salah merepresentasikan kebenaran.
Memahami perbedaannya mungkin akan mengurangi rasa frustasi saat terjadi konfabulasi.
Pendekatan Holistik: Apakah Ada Manfaat dari Confabulation?
Mungkin tampak aneh untuk menganggap confabulation sebagai hal yang baik, tetapi ketika kita melihatnya secara holistik, kita dapat melihat beberapa kemungkinan manfaat dan strategi koping di dalamnya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Linda Örulv dan Lars-Christer Hyden di Universitas Linkoping menguraikan tiga fungsi positif dari confabulation, yaitu:
- Pengertian: Confabulation dapat membantu memahami situasi saat ini untuk penderita demensia.
- Self-making: Confabulation dapat membantu membangun dan memelihara rasa identitas pribadi.
- Pembuatan dunia: Confabulation dapat membantu orang tersebut berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Apa yang pada dasarnya dikatakan ketiga fungsi positif ini adalah bahwa confabulation dapat membantu penderita demensia merasa lebih positif tentang diri mereka sendiri dan mempertahankan beberapa kemampuan mereka untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Bagaimana Menanggapi
Seringkali, respons terbaik untuk perancu pada demensia adalah bergabung dengan orang tersebut dalam realitasnya, daripada mencoba mengoreksi dan menunjukkan kebenaran. Jarang, jika pernah, berdebat dengan seseorang yang menderita demensia menuai manfaat apa pun.
Terapi validasi mengenali bahwa kebutuhan, ingatan, dan pengalaman masa lalu tertentu sering kali mendorong emosi dan perilaku, termasuk membentuk ingatan, baik secara akurat atau tidak. Menerima kenyataan seseorang seringkali lebih membantu dan mungkin memungkinkan mereka untuk mencapai beberapa manfaat yang disebutkan di atas.
Sebuah Kata Dari Sangat Baik
Meskipun confabulation pada demensia pada awalnya mungkin membingungkan atau membuat frustrasi, ada gunanya mengubah cara kita memandangnya. Memandangnya sebagai respons koping terhadap perubahan kognitif pada demensia, alih-alih berbohong, dapat mengurangi kemungkinan reaksi emosional dan membantu pengasuh untuk dapat "mengikuti arus" dan bergabung dengan realitas orang yang mereka cintai.