Sangat Baik / Anastasia Tretiak
Moksibusi adalah terapi alternatif yang melibatkan pembakaran jamu dan menerapkan panas yang dihasilkan ke titik-titik tertentu di tubuh. Sebuah teknik yang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan pengobatan Tibet, moksibusi dapat diberikan sehubungan dengan akupunktur, atau tongkat dapat digunakan untuk menerapkan panas dengan moksibusi tanpa asap.
Kegunaan
Menurut praktisi pengobatan alternatif, panas yang dihasilkan selama moksibusi membantu meningkatkan aliran energi vital (juga dikenal sebagai "qi" atau "chi") ke seluruh tubuh melalui jalur tertentu (dikenal sebagai "meridian").
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, merangsang aliran chi dianggap penting untuk mencapai kesehatan dan kebugaran. Faktanya, pendekatan perawatan kesehatan ini didasarkan pada keyakinan bahwa penyumbatan aliran chi berkontribusi pada masalah kesehatan fisik dan mental.
Praktisi pengobatan alternatif sering menggunakan moksibusi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan berikut:
- Radang sendi
- Sakit punggung
- Sakit kepala
- Migrain
- Kekakuan otot
- Kram menstruasi
- Masalah pencernaan
- Bisul
- Kanker
- Infertilitas
- Tendonitis
Apa yang Melibatkan Moksibusi
Ada dua jenis moksibusi: langsung dan tidak langsung. Moksibusi tidak langsung adalah teknik yang paling umum digunakan saat ini.
Metode moksibusi tidak langsung meliputi:
- Membakar moxa (zat yang dibuat dari daun kering herba mugwort atau wormwood) di atas jarum akupunktur
- Praktisi dapat meletakkan moxa yang terbakar di atas lapisan jahe, bawang putih, atau garam yang ditempelkan pada kulit pasien
- Menerapkan panas ke titik akupunktur dari sumber listrik
- Menahan moxa yang terbakar di atas kulit selama beberapa menit
Selama moksibusi langsung, moksa yang terbakar ditempatkan langsung di kulit. Karena teknik ini dapat menyebabkan nyeri dan jaringan parut, moksibusi langsung tidak lagi sering digunakan.
Manfaat
Sampai saat ini, penelitian telah mulai meneliti keamanan dan efektivitas moksibusi dalam pengobatan kondisi kesehatan. Misalnya, telah terbukti membantu beberapa jenis penyakit ginjal.
Berikut beberapa bukti terkait moksibusi:
1) Hot Flashes
Dalam sebuah studi tahun 2009 terhadap 51 wanita pascamenopause, para peneliti menemukan bahwa 14 sesi moksibusi mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan semburan panas.
2) Kolitis Ulseratif
Bukti ilmiah yang tersedia tidak mendukung penggunaan moksibusi dalam pengobatan kolitis ulserativa (sejenis penyakit radang usus), menurut tinjauan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010. Penulis tinjauan tersebut menganalisis lima uji klinis dan menetapkan bahwa moksibusi memang menunjukkan beberapa manfaat. untuk penderita kolitis ulserativa. Namun, semua studi yang ditinjau ternyata berkualitas rendah.
Studi tambahan yang meneliti keamanan dan kemanjuran moksibusi dalam pengobatan kolitis ulserativa sedang berlangsung.
3) Kelahiran Sungsang
Moksibusi telah dianggap sebagai cara potensial untuk menurunkan risiko kelahiran sungsang. Tetapi dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 2005, para ilmuwan menemukan bukti yang tidak cukup untuk mendukung penggunaan moksibusi dalam mengoreksi presentasi bokong. Penulis laporan menilai tiga uji klinis (melibatkan total 597 wanita) dan menyimpulkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum moksibusi dapat direkomendasikan untuk wanita yang ingin menghindari kelahiran sungsang. Namun, laporan tersebut menemukan bahwa moksibusi dapat mengurangi kebutuhan akan prosedur medis tertentu yang biasanya digunakan untuk mengoreksi presentasi bokong.
Peringatan
Minyak dari mugwort dan wormwood dapat menyebabkan reaksi toksik jika dikonsumsi secara internal.
Jika Anda sedang mempertimbangkan penggunaan moksibusi untuk semua jenis kondisi kesehatan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menjalani perawatan. Sangat penting untuk berbicara dengan dokter Anda jika Anda mempertimbangkan penggunaan moksibusi saat hamil.