Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknologi yang sering digunakan untuk menyelidiki sumber masalah lutut. Teknologi ini bekerja dengan menciptakan medan magnet yang menyebabkan molekul air di jaringan, tulang, dan organ mengorientasikan dirinya dengan cara yang berbeda. Orientasi ini kemudian diterjemahkan menjadi gambar yang dapat kita gunakan untuk diagnosis.
MRI tidak digunakan sendiri untuk membuat diagnosis tetapi seringkali dapat memberikan bukti kuat untuk mendukungnya. Saat dihadapkan pada cedera lutut, infeksi, atau gangguan sendi, dokter akan sering menggunakan MRI tidak hanya untuk menentukan penyebabnya tetapi juga untuk membantu mengarahkan rencana perawatan.
Sementara beberapa orang merasa MRI menyusahkan, baik karena klaustrofobik atau sangat berisik, MRI adalah alat yang sangat berharga yang menawarkan cara diagnosis yang tidak terlalu invasif.
Johnny Greig / Getty Images
Mendiagnosis Air Mata Meniskus
Meniskus adalah irisan tulang rawan di dalam lutut yang membantu melindungi, menstabilkan, dan mengirimkan beban ke seluruh sendi lutut.
Jika meniskus robek, MRI dapat menunjukkan bahwa bentuk segitiga yang khas akan bergeser atau berubah. Dalam beberapa kasus, bagian yang robek akan berpindah ke tengah sendi lutut (biasanya disebut sebagai "robekan pegangan ember").
Kelainan tertentu akan terdaftar pada laporan MRI sebagai "sinyal intrasubstance." Ini tidak berarti bahwa meniskus harus robek; itu hanya memberitahu kita bahwa meniskus tidak muncul sebagaimana mestinya. Ini bisa jadi akibat penuaan normal atau peningkatan vaskularisasi yang biasa terlihat pada anak-anak dan dewasa muda. Penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk mencapai diagnosis yang pasti.
Mendiagnosis Cedera Ligamen
Ligamen lutut adalah pita pendek dari jaringan fibrosa yang fleksibel yang menahan sendi lutut dan gerakan lutut sedang. Ada empat jenis ligamen yang kami lihat saat melakukan pemeriksaan:
- Ligamentum cruciatum anterior (ACL) yang mencegah tulang kering meluncur keluar di depan lutut
- Ligamentum cruciatum posterior (PCL) yang mencegah tulang kering bergerak terlalu jauh ke belakang
- Medial collateral ligament (MCL) yang mencegah terbukanya bagian dalam lutut
- Lateral collateral ligament (LCL) yang mencegah gerakan sisi-ke-sisi yang berlebihan
Meskipun ACL normal cenderung sulit dilihat pada MRI, robekan ligamen apa pun akan terlihat pada 90% kasus (paling sering bersamaan dengan memar dan patah tulang). ACL adalah tempat sebagian besar cedera ligamen terjadi.
Sebaliknya, PCL lebih mudah dilihat pada MRI karena ukurannya sekitar dua kali ukuran ACL. Air mata terisolasi relatif jarang terjadi. Jika terjadi, biasanya akan terlihat sebagai gangguan yang berbeda pada serat ligamen.
Sedangkan cedera MCL dan LCL cenderung dikaitkan dengan pembengkakan di sekitar lutut (biasa disebut sebagai "air di lutut"). MRI dapat digunakan untuk mendiagnosis tingkat cedera, yang ditandai dengan adanya cairan (Tingkat I), gangguan cairan dan parsial pada ligamen (Tingkat II), atau gangguan total (Tingkat III).
Cedera tingkat III biasanya membutuhkan pembedahan.
Mendiagnosis Masalah Tendon
Tendon adalah serat kuat dan berotot yang menghubungkan otot ke tulang. Dua tendon yang terlihat pada MRI adalah tendon paha depan (yang menghubungkan otot paha ke lutut) dan tendon patela (yang menghubungkan tulang kering ke tempurung lutut).
MRI dapat digunakan untuk mendeteksi tendinitis kronis (radang tendon) atau ruptur tendon (meskipun ini biasanya terlihat pada pemeriksaan fisik). Dalam kasus tendinitis — seperti yang terlihat pada "jumper's knee" - MRI biasanya akan menunjukkan cedera lutut progresif dalam bentuk jaringan parut, peradangan, dan malformasi tendon itu sendiri.