Fase postiktal mengacu pada periode waktu segera setelah kejang. Fase postictal dapat berlangsung selama beberapa detik, menit, jam, dan terkadang bahkan berhari-hari. Ini biasanya dianggap sebagai waktu di mana otak pulih dari kejang.
Fase lain termasuk fase prodromal (ketika tanda atau gejala kognitif, suasana hati, atau perilaku mungkin muncul), fase aural (ditandai dengan sensasi atau persepsi yang berubah), dan fase iktal (kejang yang sebenarnya).
Verywell / Emily RobertsGejala Fase Postictal
Jenis dan tingkat keparahan gejala sangat bergantung pada bagian otak yang terlibat dan berapa lama kejang berlangsung. Gejala postiktal dapat berupa perubahan perilaku, pemikiran, suasana hati, dan fungsi motorik, seperti:
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Mual
- Kantuk
- Hilang ingatan
- Kebingungan atau kekaburan mental
- Haus
- Kelemahan di sebagian tubuh
- Keinginan yang kuat untuk buang air kecil
- Kesulitan berjalan
- Gangguan bicara atau menulis
Akibat kejang, seseorang dapat mengalami cedera mulai dari trauma kepala dan patah tulang hingga memar dan lidah tergigit. Mungkin juga ada komponen emosional yang ditandai dengan perasaan malu, cemas, frustrasi, sedih, gelisah, dan kebingungan.
Dalam beberapa kasus, orang mengalami gejala mental yang lebih ekstrem, termasuk mengigau dan psikosis.
Migrain postiktal adalah keluhan umum di antara penderita epilepsi. Salah satu penjelasan yang mungkin untuk hal ini adalah edema serebral (pembengkakan otak) yang dapat diakibatkan oleh kejang, yang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial dan nyeri.
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin hanya menyadari bahwa mereka telah mengalami kejang saat migrain postictal muncul.
Di sisi lain, beberapa orang memiliki kebahagiaan postiktal, yang digambarkan sebagai perasaan bahagia yang berlebihan, setelah kejang.
Makna
Gejala postiktal terkadang dapat membantu dokter menentukan fokus kejang — yaitu di bagian otak tempat terjadinya aktivitas kejang.
Beberapa contohnya termasuk:
- Disfasia postiktal: Ditandai dengan kesulitan berbicara, ini menunjukkan kejang berasal dari belahan dominan Anda. Pada orang yang tidak kidal, itu adalah bagian otak kiri.
- Kelumpuhan postiktal: Kelemahan sementara tangan atau anggota tubuh dikaitkan dengan sisi tubuh yang berlawanan dengan fokus kejang di otak.
- Otomatisme postiktal: Tindakan berulang seperti menampar bibir dan menggosok hidung adalah tanda umum kejang parsial kompleks, yang sering muncul di lobus temporal.
Menguji dalam Fase Postictal
Selama fase postictal, electroencephalogram (EEG) biasanya akan menunjukkan aktivitas otak yang melambat di sisi otak tempat kejang berasal.
Namun terkadang, aktivitas yang lebih lambat terjadi baik pada fase iktal maupun postiktal, sehingga sulit untuk membedakan fase-fase pada EEG. Selain itu, perubahan gelombang otak pada EEG tidak selalu berkorelasi dengan perubahan perilaku seseorang.
Untuk alasan tersebut, beberapa dokter lebih memilih untuk fokus dalam mendeskripsikan perilaku seseorang dalam konteks dengan perubahan EEG yang terjadi selama atau setelah kejang daripada memberi label pada mereka.ictalataupostictal.
Meskipun tampaknya mengambil EEG setelah kejang memiliki nilai yang terbatas — seperti memeriksa laporan cuaca setelah badai berlalu — kejadian tersebut meninggalkan jejak aktivitas otak yang berubah yang dapat membantu dokter mencirikan kejang sehingga mereka lebih tahu cara menanganinya di masa depan.
Mengatasi
Mengelola dan mengatasi gejala postictal dimulai dengan mengenali gejala apa dan apa yang khas untuk orang tertentu. Misalnya, jika anak Anda biasanya mengalami migrain postictal, dokter mereka mungkin dapat meresepkan obat yang dapat Anda berikan kepada mereka segera setelah kejang.
Mengurus kebutuhan fisik (seperti kehausan), lingkungan yang aman dan tenang, istirahat, kepastian, dan dukungan emosional juga dapat membantu.
Jika Anda mengamati perilaku atau gejala postiktal yang tidak khas pada orang tersebut, segera dapatkan bantuan medis. Cedera otak yang serius, perubahan, atau komplikasi mungkin terlibat.
Delirium Postiktal
Pada orang yang mengalami delirium postiktal, perubahan global dalam fungsi otak secara keseluruhan, biasanya akan hilang dengan cepat. Namun, mereka yang mengalami kejang parah mungkin mengalami periode yang lebih lama (berlangsung beberapa jam hingga berhari-hari) yang memerlukan perawatan lebih secara signifikan.
Beberapa orang dengan defisit mental yang parah dan kelainan otak yang parah mungkin mengalami delirium yang dapat berlangsung selama beberapa hari setelah kejang berulang. Orang-orang ini biasanya sudah membutuhkan observasi dan perawatan yang signifikan.
Jika Anda atau seseorang yang Anda sayangi menunjukkan perilaku kekerasan atau sangat gelisah, bicarakan dengan dokter tentang obat-obatan yang dapat membantu mencegah hal ini. Jika tidak, menciptakan lingkungan yang aman, merawat kebutuhan fisik, dan memberikan kenyamanan emosional biasanya cukup untuk mengatasi delirium.
Psikosis Postiktal
Psikosis postiktal ditandai dengan halusinasi, delusi, perubahan suasana hati, dan agresi. Episode ini jarang terjadi; sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa hanya 3,7% orang dengan epilepsi yang mengalaminya.
Jika Anda mencurigai psikosis postiktal pada diri sendiri atau orang lain, hubungi dokter tentang bagaimana penanganan dan penanganannya, dan waspadai tanda peringatan bunuh diri.
Sebuah Kata Dari Sangat Baik
Jika Anda bisa berada dalam posisi untuk merawat seseorang dalam keadaan ini, ajukan pertanyaan kepada mereka tentang apa yang khas. Jika Anda sudah terbiasa dengan hal-hal yang "normal", pastikan untuk menghubungi dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, atau jika fase postiktal tertentu tampak tidak normal.
Jika diperlukan, dokter juga dapat membantu dengan strategi jangka panjang.