Pikirkan otak sebagai sistem komputer, dan mungkin lebih mudah untuk dipahami. Menurut Sistem Kesehatan UC Davis, materi abu-abu (sel saraf) otak kita adalah komputer dan materi putih adalah kabel yang menghubungkan semuanya dan mengirimkan sinyal.
Ingin lebih banyak penjelasan biologis? Materi putih adalah jaringan di otak yang terdiri dari serabut saraf. Serat (disebutakson) menghubungkan sel-sel saraf dan ditutupi oleh mielin (sejenis lemak). Mielin inilah yang memberi warna putih pada materi putih.
Mielin mempercepat sinyal antar sel, memungkinkan sel otak untuk mengirim dan menerima pesan dengan cepat. Ini juga memberikan isolasi untuk serat, mencegah otak dari korsleting.
Materi putih membentuk sekitar setengah dari otak, dengan materi abu-abu membentuk separuh lainnya.
Geri Lavrov Momen / Getty Images
Alzheimer dan Materi Putih
Beberapa penelitian yang menggunakan studi pencitraan telah menemukan kelainan pada materi putih seseorang sebelum berkembangnya gejala penyakit Alzheimer.
Penelitian juga menunjukkan adanya lesi materi putih sebelum gangguan kognitif ringan, suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.
Hiperintensitas Materi Putih
Hiperintensitas materi putihadalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bintik-bintik di otak yang muncul pada magnetic resonance imaging (MRI) sebagai area putih terang.
Menurut Charles DeCarli, direktur Pusat Penyakit Alzheimer UC Davis, area ini mungkin mengindikasikan beberapa jenis cedera pada otak, mungkin karena penurunan aliran darah di area tersebut.
Kehadiran hiperintensitas materi putih telah berkorelasi dengan peningkatan risiko stroke, yang dapat menyebabkan demensia vaskular.
Hiperintensitas materi putih sering disebut sebagaipenyakit materi putih.
Awalnya, penyakit materi putih dianggap hanya terkait dengan penuaan. Namun, sekarang kami mengetahui bahwa ada faktor risiko spesifik lain untuk penyakit materi putih, yang meliputi:
- Tekanan darah tinggi
- Merokok
- Penyakit kardiovaskular
- Kolesterol Tinggi.
Sementara penyakit materi putih telah dikaitkan dengan stroke, kehilangan kognitif, dan demensia, penyakit ini juga memiliki beberapa gejala fisik dan emosional seperti masalah keseimbangan, jatuh, depresi, dan kesulitan multitasking (misalnya berjalan dan berbicara.)
Meningkatkan dan Memperbaiki Materi Putih
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa latihan fisik, khususnya, aktivitas kardiorespirasi dan latihan ketahanan beban, berkorelasi dengan peningkatan integritas materi putih di otak mereka yang berpartisipasi dalam studi tersebut.
Latihan fisik juga dikaitkan dengan penurunan risiko demensia serta penurunan kognitif yang lebih lambat pada orang yang telah didiagnosis dengan Alzheimer atau jenis demensia lainnya.
Penelitian lain menemukan bahwa ketika orang dewasa mempelajari keterampilan baru, jumlah materi putih di otak mereka meningkat. Ini berlaku untuk belajar membaca sebagai orang dewasa dan belajar menyulap.
Selain itu, materi putih meningkat relatif terhadap jumlah jam musisi profesional berlatih instrumen mereka.
Fungsi materi putih juga ditingkatkan dengan latihan meditasi, dan perbedaannya diamati hanya dalam dua hingga empat minggu.
Sepatah Kata dari Verywell
Secara historis, sains tidak terlalu memperhatikan materi putih otak kita seperti materi abu-abu.
Namun, sekarang kita tahu betapa pentingnya materi putih bagi kesehatan otak dan kemampuan kognitif kita secara keseluruhan, serta bagaimana penurunan materi putih berkorelasi dengan gangguan fungsi otak.
Jika Anda mencari dorongan kecil menuju gaya hidup yang lebih sehat, penelitian tentang olahraga, aktivitas mental, dan meditasi dapat membantu memotivasi Anda untuk mendapatkan imbalan berupa peningkatan kesehatan tubuh dan otak.