Makan makanan yang mengandung dedak dapat memperburuk gejala sindrom iritasi usus besar (IBS). Jika Anda memiliki kondisi tersebut, sebaiknya pastikan Anda mendapatkan cukup sumber serat ramah IBS dalam makanan Anda. Tapi, bila Anda menderita IBS, serat dedak bisa menyebabkan sakit perut dan sembelit.
Gambar Westend61 / GettyApa Itu Bran?
Dedak adalah suatu bentuk serat yang berasal dari lapisan luar yang keras dari biji-bijian sereal seperti barley, jagung, oat, beras, dan gandum. Meskipun dedak dapat berasal dari biji-bijian sereal yang berbeda, produk seperti sereal dedak dan muffin biasanya dibuat dengan dedak gandum.
Selain menjadi sumber potasium, zat besi, magnesium, dan vitamin B6, satu cangkir sajian dedak gandum dapat memberikan 100% asupan serat harian yang Anda rekomendasikan.
Dedak dapat ditemukan dalam produk "all-bran" dan produk yang dibuat dengan tepung terigu utuh. Tepung gandum utuh terdiri dari bibit gandum (bagian dalam inti biji-bijian), endosperm (bagian terbesar dari inti biji-bijian), dan dedak — semuanya digiling menjadi satu. Kandungan dedak membantu pencernaan dan menyediakan lebih banyak komponen nutrisi daripada tepung olahan.
IBS dan Bran
Penelitian menunjukkan bahwa dedak cenderung memperburuk gejala IBS.
Dalam ulasannya tahun 2014, American College of Gastroenterology menyimpulkan bahwa sumber serat yang tidak larut, seperti dedak gandum, tidak direkomendasikan untuk IBS karena risiko peningkatan gas dan kembung.
Penyebab dan Penjelasan
Tidak ada jawaban pasti mengapa dedak bisa menjadi masalah bagi orang dengan IBS, meskipun para peneliti mulai menawarkan hipotesis mengapa bentuk serat ini dapat memperburuk gejala.
Salah satu teori adalah bahwa kulit dedak yang keras mengiritasi saraf di lapisan usus. Sebagai kondisi yang ditandai dengan disfungsi sumbu otak-usus, IBS dapat diperburuk oleh ketegangan fisik yang ditempatkan pada sistem saraf enterik usus.
Kemungkinan lain adalah dedak gandum mengandung fruktan, karbohidrat yang dapat difermentasi yang merupakan salah satu dari beberapa zat yang diklasifikasikan sebagai FODMAP. Makan makanan tinggi FODMAP diyakini terkait dengan peningkatan gejala IBS.
Penjelasan yang lebih sederhana lagi adalah bahwa satu porsi standar dedak gandum terlalu berlebihan untuk seseorang dengan IBS. Sebagai serat yang tidak larut, dedak gandum menarik air ke dalam usus, membuat tinja lebih lembut dan membantu melancarkan pencernaan. Namun, jika Anda makan terlalu banyak, dapat meningkatkan produksi gas yang menyebabkan kembung dan perut kembung.
Mengingat bahwa satu cangkir dedak gandum mewakili asupan serat untuk sehari penuh, ada kemungkinan bahwa seseorang dengan IBS mungkin hanya makan lebih banyak dedak daripada yang seharusnya. Ini mungkin menjelaskan mengapa beberapa orang dengan IBS dipengaruhi oleh dedak dan yang lainnya tidak.
Mengurangi asupan dedak mungkin merupakan satu-satunya hal yang diperlukan untuk menghindari gejala IBS Anda. Seiring waktu, Anda dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah dedak yang Anda makan karena tubuh Anda menjadi lebih toleran terhadap serat ini.
Alternatif Serat Ramah IBS
Jika dedak gandum menyebabkan masalah bagi Anda, ada alternatif serat lain yang dapat Anda pertimbangkan.
Sumber serat tidak larut yang baik meliputi:
- Apel (tidak dikupas)
- kacang polong
- Blackberry
- Kol bunga
- sejenis sawi
- Kacang hijau
- Kacang hijau
- kubis
- Gila
- Kentang
- Prune
- bayam
Anda mungkin bisa mentolerir sumber dedak non-gandum, terutama jika sembelit menjadi masalah.
Dalam hal suplemen serat, psyllium (juga dikenal sebagai isphagula husk) dapat membantu meringankan gejala IBS. Pilihan lainnya adalah biji rami, yang dapat membantu jika sembelit adalah gejala utama IBS Anda.
Meskipun diet tinggi serat optimal untuk kesehatan pencernaan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu mungkin lebih bermanfaat bagi orang dengan IBS yang didominasi konstipasi (IBS-C) daripada subtipe IBS lainnya.
Sebuah Kata Dari Sangat Baik
Ada banyak bukti bahwa serat larut dalam buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan dapat ditoleransi dengan lebih baik pada orang dengan IBS daripada serat tidak larut. Jika Anda tidak yakin sumber serat mana yang terbaik untuk Anda, pertimbangkan untuk menemui ahli diet berpengalaman dengan IBS untuk menyusun rencana diet. Seringkali, menemukan yang paling cocok membutuhkan trial and error.
Terlepas dari jenis serat yang Anda konsumsi, yang terbaik adalah menggunakan pendekatan bertahap saat meningkatkan asupan serat agar tubuh Anda dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.