Saat bekerja untuk mengelola radang sendi Anda, Anda dapat mempertimbangkan pengobatan alami sebagai alternatif pengobatan tradisional atau sebagai pelengkap. Arnica adalah salah satu yang mendapat banyak perhatian pasien arthritis karena sifat anti-inflamasi yang diklaim. Meskipun alami, arnica membawa efek samping yang serius jika diberikan secara oral dan disediakan untuk penggunaan topikal.
Berndt Fischer / Oxford Scientific / Getty ImagesApa itu Arnica?
Arnica, kependekan dariArnica montana,adalah tanaman tahunan yang ditemukan di daerah pegunungan Eropa dan Amerika Utara yang menghasilkan bunga kuning-oranye seperti bunga aster. Sejak tahun 1500-an, bunga segar atau bunga kering dari tanaman arnica telah digunakan untuk tujuan pengobatan.
Manfaat yang Mungkin
Arnica digunakan untuk memar, keseleo, nyeri otot, dan kejang otot yang sering dikaitkan dengan aktivitas olahraga. Arnica juga digunakan untuk mengobati nyeri otot, nyeri sendi, dan artritis.
Diyakini bahwa tanaman arnica memiliki sifat anti-inflamasi. Arnica juga telah digunakan untuk penyembuhan luka, flebitis superfisial, peradangan yang disebabkan oleh gigitan serangga, dan pembengkakan yang disebabkan oleh patah tulang.
Penelitian tentang Penggunaan untuk Arthritis
Sebuah studi acak yang melibatkan 204 orang dengan osteoartritis tangan diterbitkan diRematologi Internasionalpada tahun 2007. Ditemukan bahwa gel arnica harian sama efektifnya dengan gel ibuprofen harian, meskipun tidak ada pengobatan yang dibandingkan dengan plasebo. Ada juga efek samping yang minimal dengan arnica.
Pada tahun 2002, sebuah penelitian dengan label terbuka dan tanpa kontrol plasebo diterbitkan diKemajuan dalam Terapi,yang melibatkan 79 orang dengan osteoartritis lutut. Peserta penelitian mengaplikasikan gel arnica dua kali sehari selama tiga sampai enam minggu. Satu orang mengalami reaksi alergi, tetapi gel tersebut dapat ditoleransi dengan baik oleh kebanyakan pasien. Gel Arnica ditemukan untuk mengurangi rasa sakit dan kekakuan serta meningkatkan fungsi.
Administrasi
Arnica dapat dioleskan ke kulit sebagai krim, salep, obat gosok, salep, atau tingtur. Bisa dibuat menjadi kompres atau tapal. Biasanya digunakan secara topikal karena efek samping yang serius dapat terjadi akibat pemberian oral arnica.
Pengobatan homeopati oral yang mengandung arnica memang ada, tetapi sangat encer untuk menghilangkan potensi bahaya.
Peringatan dan pencegahan
Ada efek samping serius yang dapat terjadi dengan pemberian oral arnica. Tidak disarankan mengonsumsi arnica melalui mulut tanpa pengawasan medis, karena dapat menyebabkan pusing, tremor, dan kelainan jantung. Arnica juga dapat mengiritasi selaput lendir dan menyebabkan muntah. Ini bisa berakibat fatal dalam dosis besar.
Tindakan pencegahan berikut harus dilakukan dengan penggunaan topikal:
- Arnica tidak boleh dioleskan pada kulit yang rusak.
- Orang yang alergi atau hipersensitif terhadap arnica jelas harus menghindarinya.
- Jika digunakan dalam jangka waktu lama, arnica dapat menyebabkan iritasi kulit, eksim, pengelupasan kulit, atau lecet.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui harus menghindari penggunaan arnica. Selalu diskusikan apa yang Anda gunakan atau minum dengan dokter Anda, termasuk suplemen dan herbal.
Tidak ada interaksi yang diketahui dengan arnica. Namun, penting untuk mendiskusikan arnica dengan dokter Anda dan waspada tentang pemantauan efek samping.