Jika Anda mengalami menstruasi, Anda mungkin pernah mengalami kram menstruasi, atau dismenore, pada satu waktu atau lainnya. Untuk beberapa, kram menstruasi melemahkan sementara yang lain hanya mengalami ketidaknyamanan ringan atau tidak sama sekali selama menstruasi.
Jenis-jenis Kram Menstruasi
Ada dua jenis kram menstruasi:
- Dismenore primer paling sering terjadi pada wanita muda yang baru saja memulai siklus menstruasi mereka. Seringkali menjadi tidak terlalu parah ketika seorang wanita mencapai usia pertengahan 20-an atau setelah melahirkan. Kram ini adalah kontraksi kuat pada rahim yang dipicu oleh zat di dalam tubuh yang disebut prostaglandin.
- Dismenore sekunder didiagnosis ketika kram menstruasi disebabkan oleh kondisi kesehatan selain menstruasi Anda, termasuk endometriosis, tumor fibroid, dan kista ovarium.
Gambar LumiNola / Getty
Gejala Kram Menstruasi
Gejala kram menstruasi dapat berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang mengalami nyeri tumpul dan berdenyut, sementara yang lain mengalami nyeri hebat dan sering kali melemahkan yang menjalar ke punggung bawah dan paha.
Rasa sakit cenderung mulai satu hingga tiga hari sebelum menstruasi, memuncak 24 jam setelah haid, dan mereda dalam dua hingga tiga hari. Beberapa orang juga akan mengalami mual, sakit kepala, pusing, dan buang air besar.
Kapan Mengunjungi Dokter
Jadwalkan pertemuan untuk menemui ginekolog Anda jika kram menstruasi mengganggu kualitas hidup Anda, semakin memburuk, atau muncul tiba-tiba dan tanpa penjelasan setelah usia 25 tahun.
Penyebab
Tubuh yang sehat secara alami menghasilkan prostaglandin, yang memiliki efek seperti hormon. Mereka terlibat dalam berbagai fungsi tubuh termasuk kontraksi otot rahim yang menyebabkan dismenore primer, atau kram menstruasi.
Pada awal menstruasi, kadar prostaglandin tubuh Anda lebih tinggi dari biasanya. Umumnya, semakin tinggi kadar prostaglandin, semakin banyak nyeri haid. Sebaliknya, jika Anda tidak berovulasi, baik karena alat kontrasepsi atau menopause, risiko kram rendah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Risiko kram menstruasi yang parah lebih besar jika Anda merokok, berusia di bawah 30 tahun, mengalami pendarahan hebat atau tidak teratur, mulai pubertas sebelum 12 tahun, atau memiliki riwayat keluarga kram parah.
Pengobatan
Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi bersantai dan memberi tahu orang-orang di sekitar Anda bahwa Anda tidak merasakan diri sendiri akan membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menyebabkan kram menstruasi. Ada pilihan gaya hidup dan farmasi lain yang dapat membantu.
Gaya hidup
Jika Anda rentan mengalami kram, upayakan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur saat sedang tidak menstruasi. Semakin aktif dan teratur Anda berolahraga, menstruasi Anda akan semakin teratur. Menstruasi teratur sering kali menghasilkan aliran yang tidak terlalu deras dan lebih sedikit kram.
Perubahan pola makan, seperti makan makanan segar dan sehat, juga dapat membantu. Cobalah makan yang lebih sehat, dengan fokus pada makanan berikut:
- Makanan kaya kalsium, seperti buah ara kering, keju ricotta, brokoli, almond, dan sarden kalengan
- Makanan tinggi antioksidan, seperti beri, kangkung, tomat, paprika, dan cokelat hitam
- Protein tanpa lemak, termasuk tahu dan ikan air dingin
Sebaliknya, cobalah mengonsumsi tepung atau gula rafinasi yang jauh lebih sedikit, lemak trans (minyak terhidrogenasi), kafein, dan alkohol.
Jika Anda mengalami kram parah, cobalah mandi air hangat atau meletakkan bantal pemanas di perut bagian bawah atau punggung untuk membantu meredakan nyeri. Menjaga terhidrasi dengan baik juga membantu.
Pengobatan
Pereda nyeri yang dijual bebas, seperti Motrin (ibuprofen), aspirin, atau Aleve (naproxen sodium) biasanya digunakan untuk meredakan nyeri dan kram menstruasi sehari-hari. Tylenol (asetaminofen) akan meredakan nyeri, tetapi tidak memengaruhi prostaglandin.
Jika kram parah, dokter mungkin meresepkan kontrasepsi oral untuk mencegah ovulasi dan meredakan nyeri haid. Alat kontrasepsi hormonal (IUD) terkadang juga dapat mengurangi kram menstruasi. Efek samping umum dari kontrasepsi hormonal termasuk perdarahan abnormal, penambahan berat badan, dan perubahan suasana hati.
Pengobatan Pelengkap dan Alternatif (CAM)
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa terapi pelengkap, termasuk pijat, akupunktur, dan yoga dapat membantu meredakan kram menstruasi, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.
Penelitian lain menunjukkan hasil yang menjanjikan bagi beberapa wanita yang telah mengonsumsi suplemen dan herbal tertentu untuk merawat krim mereka (termasuk teh, pil, dan tincture), tetapi sekali lagi tidak ada yang tampak cukup meyakinkan untuk mendukung pengobatan mandiri.
Ingatlah bahwa mengonsumsi suplemen atau pengobatan herbal dapat menyebabkan efek samping seperti halnya obat-obatan farmasi. Jika Anda mencari pertolongan medis untuk gejala Anda, pastikan untuk mengungkapkan setiap dan semua suplemen yang Anda bawa ke penyedia layanan kesehatan Anda.