Stroke iskemik adalah jenis stroke yang diakibatkan oleh kurangnya suplai darah ke otak. Ini berbeda dengan stroke hemoragik, yang disebabkan oleh pendarahan di otak. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. memperkirakan bahwa 87% stroke adalah stroke iskemik.
KATERYNA KON / ILMU PERPUSTAKAAN FOTO / Getty Images
Iskemia dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, termasuk otak, ketika arteri yang memasok darah ke suatu wilayah tubuh tersumbat oleh gumpalan darah atau rusak sehingga mengganggu aliran darah. Darah yang mengalir melalui arteri membawa sel darah merah yang mengirimkan oksigen ke sel-sel terdekat. Darah yang mengalir melalui arteri juga mengirimkan air, nutrisi, dan mineral ke semua sel di tubuh, sekaligus membuang bahan limbah berlebih. Jadi gangguan suplai darah memiliki konsekuensi yang serius karena setiap sel dalam tubuh membutuhkan oksigen, air, nutrisi dan mineral untuk bertahan hidup. Iskemia dapat terjadi di bagian tubuh manapun, dan bila terjadi di otak, itu disebut stroke iskemik.
Kerusakan Akibat Iskemia Disebut Infark
Biasanya, jika iskemia berlangsung lebih dari beberapa menit, perubahan biologis yang berbahaya mulai terjadi. Perubahan biokimiawi ini merusak otak melalui proses yang disebut infark, atau infark. Infark otak menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel otak. Perubahan tersebut dihasilkan oleh peradangan dan pelepasan racun yang merusak sel, serta keluarnya cairan berlebih yang menyebabkan pembengkakan, dan perubahan pada pembuluh darah. Perjalanan waktu dari cedera kimiawi pada infark otak dimulai dalam beberapa menit setelah iskemia, memburuk dalam beberapa jam dan terus berkembang selama 24-48 jam. Akhirnya, kerusakan permanen yang parah dapat terjadi pada bagian otak yang terkena jika aliran darah tidak pulih. Oleh karena itu, pengenalan segera gejala stroke dan perhatian medis segera dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan serius akibat stroke.
Ketika suatu wilayah otak mengalami infark, penderita mengalami gejala neurologis karena hilangnya fungsi wilayah otak yang terganggu. Gejala neurologis sesuai dengan area otak yang rusak.
Studi penelitian ilmiah terbaru telah memungkinkan dokter untuk mengamati dengan cermat dan lebih memahami proses iskemia, yang membantu dalam mengembangkan perawatan yang lebih baik untuk perlindungan saraf bagi pasien stroke. Penelitian di bidang perlindungan saraf stroke pada akhirnya dapat menghasilkan cara untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kerusakan yang disebabkan oleh stroke.
Iskemia sementara
Ketika iskemia terjadi, dan kemudian dengan cepat berbalik, orang mengalami stroke sementara, yang sering disebut sebagai stroke ringan. Ini disebut serangan iskemik transien, atau TIA, karena iskemia hanya bersifat sementara dan tidak berlangsung cukup lama hingga menyebabkan kerusakan permanen. Namun, jika Anda mengalami TIA, penting untuk mengetahui bahwa ini adalah tanda peringatan yang menunjukkan bahwa Anda berisiko terkena stroke, dan segera mendapatkan perhatian medis.
Faktor risiko
Faktor risiko stroke iskemik termasuk penyakit yang meningkatkan kecenderungan pembentukan gumpalan darah yang tidak normal atau penyakit apa pun yang merusak lapisan dalam arteri di otak (arteri serebral), yang membuatnya lebih mungkin tersumbat. Penyakit jantung, kolesterol tinggi, merokok, penyakit serebrovaskular, hipertensi, diabetes yang tidak terkontrol dan gangguan pembekuan darah merupakan faktor risiko stroke iskemik.
Pengobatan
Perawatan mendesak untuk stroke iskemik termasuk pemantauan dan pengelolaan tekanan darah dan gula darah secara cermat dan kemungkinan pemberian obat pengencer darah yang kuat. Pengobatan stroke iskemik jangka panjang termasuk menjaga tekanan darah yang optimal, manajemen penyakit jantung, kontrol gula darah, menurunkan kolesterol dan mungkin mengambil pengencer darah untuk mencegah perkembangan pembekuan darah yang berbahaya. Kebiasaan tertentu, seperti diet, olahraga, dan merokok dapat berdampak besar pada kemungkinan terjadinya stroke iskemik.