Vaksin terapeutik tidak seperti imunisasi tradisional yang mencegah infeksi. Vaksin terapeutik digunakan sebagai metode pengobatan.
Vaksin terapeutik bekerja dengan menstimulasi sistem kekebalan untuk menargetkan infeksi atau jenis sel penyebab penyakit, seperti sel kanker. Vaksin ini membantu mengajari tubuh cara melindungi dirinya sendiri.
Jeffrey Hamilton / Digital Vision / Getty ImagesHIV
Ilmuwan tahu bahwa beberapa orang yang HIV-positif juga menderita HIVnon-pelanjut jangka panjangyang tubuhnya secara alami mampu mengendalikan infeksi HIV-nya. Oleh karena itu, diketahui bahwa pengendalian sistem kekebalan terhadap infeksi HIV secara teori dimungkinkan.
Para peneliti sedang mengembangkan vaksin terapeutik untuk membantu orang yang sudah mengidap HIV sehingga mereka dapat mempertahankan viral load yang lebih rendah.
HPV
Para ilmuwan sedang mencari cara untuk membantu tubuh orang melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam membersihkan infeksi human papillomavirus (HPV) untuk mencegah perkembangan mereka menjadi kanker serviks atau kanker lain yang dapat disebabkan oleh HPV pada wanita dan pria.
Penelitian ini sebenarnya tumpang tindih dengan penelitian terapi kanker yang ditargetkan. Beberapa penelitian vaksin terapeutik HPV lebih ditujukan untuk menyerang tumor yang disebabkan oleh HPV daripada menyerang infeksi virus secara langsung.
Herpes
Herpes juga telah diteliti dalam penelitian vaksin terapeutik. Ada beberapa hasil yang menjanjikan dari uji coba vaksin terapeutik kecil yang diterbitkan pada tahun 2017, yang menemukan bahwa vaksin uji coba mereka mampu mengurangi pelepasan virus dan jumlah lesi baru.
Hepatitis C.
Hepatitis C biasanya diobati dengan antivirus yang bertindak langsung dengan sangat efektif, tetapi vaksin terapeutik juga dapat dipelajari sebagai pengobatan potensial untuk infeksi ini.